Assalamu'alaikum
Yappp ,,,, teman-teman sering memanggilku dengan sebutan Agi . Saya seorang Mahasiswa di USU tepatnya Fakultas Kesehatan Masyarakat tahun 2013. Beberapa Bulan yang lalu, tepatnya pada bulan Ramadhan saya berbagi pengalaman dengan daerah yang rawan dengan Letusan Gunung Berapi . Langsung saja ya ceritanya :)
Pengabdianku Untuk Bunga Baru
Agi Nurhayati
Desa Bunga Baru adalah salah satu desa yang berada di kecamatan Tiga Binanga
yang terletak cukup jauh dari pusat kota Tiga Binanga. Desa Bunga Baru merupakan salah
satu desa yang cukup luas, namun hanya saja lokasinya yang sangat terpencil dan harus
menggunakan kendaraan untuk mengitarinya.
Rumah penduduk di desa ini bisa dikatakan tidak terlalu banyak dan juga berjarak
cukup jauh antara yang satu dengan yang lainnya. Selain itu rumah juga banyak yang berada
di tengah tengah kebun mereka.
Bila dilihat mengenai kondisi penduduk, di desa ini mayoritas umat kristiani. Umat
muslimnya hanya terdapat sekitar 40 Kepala Keluarga. Walaupun jarak satu rumah dengan
yang lain cukup jauh tidak menyurutkan nilai toleransi mereka. Mereka tetap mengenal
warga satu desanya walaupun berjarak hampir kira-kira lima kilometer lagi menuju kampung
yang benar-benar menjadi pusat aktivitas masyarakat.
Di kampung terdapat beberapa fasilitas yang sebenarnya belum dikatakan layak bagi
masyarakat dan sangat membutuhkan banyak perhatian.Puskesmas Pembantu ada hanya saja
tenaga kesehatan tidak ada. Hanya terdapat seorang bidan yang itupun bekerja bagi ibu-ibu
yang ingin imunisasikan anaknya.
Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani. Hampir satu harian aktivitas
mereka berada di ladang. Tidak hanya mengerjakan ladang milik mereka sendiri, ada juga
yang bekerja untuk ladang milik orang lain. Yang seperti itu biasanya dilakukan para remajaremaja
yang orang tuanya tidak punya ladang dan ingin menghasilkan uang jajan sendiri.
Banyak jenis tanaman yang mereka tanam, jagung, padi, coklat, kelapa, dan banyak
yang lainnya. Dibalik kondisi itu semua, pada intinya warga di desa ini memiliki jiwa
kekeluargaan yang sangat tinggi, serta ramah kepada siapapun.
Berbicara soal pendidikan, di desa Bunga Baru sendiri terdapat sebuah bangunan
sekolah dasar yang kebanyakan diisi anak-anak dari desa tersebut. Namun sayangnya
semangat anak-anak ingin menuntut ilmu di sekolah ini tidak dilengkapi dengan fasilitasfasilitas
sekolah lengkap yang seharusnya mereka dapatkan. Disekolah ini sangat minim
sarana dan prasarana , terkhusunya yang paling meprihatinkan adalah tenaga pengajar. Hanya
terdapat enam tenaga pengajar disana itupun tiga diantaranya adalah guru honorer. Sungguh
sangat memprihatinkan.
Guru agama islam dan lainnya pun tidak ada. Pendidikan sekolah dasar yang
seharusnya gratis, di tempat ini orang tua siswa harus membayar sebesar 10.000 per bulan
guna membayar gaji guru honorer yang ada. Di situasi lingkungan yang seperti ini ditambah
sarana pendidikan yang minim, bagaimana bisa anak-anak disana yang sangat memiliki
semangat juang dan cita-cita yang tinggi dapat meraih semuanya. Maka desa ini sangatlah
perlu banyak pembenahan dalam banyak hal terkhususnya dibidang pendidikan dan
kesehatan.
Adapun berdasarkan kondisi itu, saya sebagai salah satu relawan pengajar muda
Gerakan Sumut Mengajar merasa sangat tergerak untuk bisa membantu mereka yang
memang sangat butuh bantuan. Saya bersama kedua teman satu kelompok saya dan satu
perjuangan saya bekerja secara kompak dan ikhlas membantu mereka.
Hal pertama yang paling berkesan yang kami lakukan di desa adalah sebagai founding
fathers sekaligus fasilitator dalam pembentukan serta pelantikan Pengurus Remaja Masjid.
Pada dasarnya kami berpiikir bahwa desa mereka dan mereka lah yang sepatutnya
mengembangkannya,dan kita sebagai pendatang hanya memberdayakan mereka. Dengan
terbentuknya forum remaja masjid maka akan ditemukan para remaja desa yang mau dan
mampu berpikir untuk desa mereka.
Selama beberapa hari disana kami juga datang ke sekolah anak-anak yang sangat
butuh banyak tenaga pengajar dan penambahan fasilitas untuk menunjang keberlangsungan
proses pembelajaran. Di sekolah tampak kobaran semangat yang sangat merah membara di
mata mereka bahwa mereka ingin sukses dan kuliah seperti anak-anak pada umumnya. Kami
datang dengan sejuta kata motivasi dan penyemangat, hingga satu hari di sekolah terasa
sangat besar efeknya.
Melihat kondisi kesehatan ibu dan balita disana juga bisa dikatakan kurang baik maka
saya sebagai salah satu mahasiswa kesehatan masyarakat tergerak untuk memberikan mereka
penyuluhan dan sedikit ilmu yang saya dapatkan di bangku kuliah saya saat ini.
Saya merasa sangat bahagia dan bangga bisa menjadi salah satu relawa di desa Bunga
Baru, desa yang didalmnya banyak orangorang yang sangat mengahrgai satu sama lain.
Menghormati dan melayani siapapun termasuk kami yang datang ke desanya dengan sebaikbaiknya.
Hingga saat ini saya merasa mendapat dua keluarga baru untuk pengabdian yang
terbaik yang pernah saya lakukan seumur hidup saya. Keluarga Sumut Mengajar dan
Kelaurga di desa Bunga Baru. Saya merasa bakti ini sangat positif dan baik sekali. Semoga
semua pengalaman yang saya dapatkan selama menjadi relawan pada Gerakan Sumut
Menagajar ini bisa menjadi bekal untuk saya dan kehidupan saya kedepannya. Dan juga saya
sangat berharap agar Gerakan Sumut Mengajar selalu berlanjut dan bisa menjadi salah satu
pelopor gerakan gerakan lainnya yang baik bagi negeri
0 comments:
Post a Comment